KATA SERAPAN
Kata yang dipungut, diambil, atau diserap dari bahasa asing termasuk bahasa daerah dijadikan
bahasa Indonesia. Kosakata asli bahasa Indonesia yang diwakili dari bahasa Melayu
berjumlah 1.413 kata (Meity 1996:9). Dengan masuknya bahasa asing termasuk bahasa daerah itu,
bahasa Indonesia sekarang menjadi kaya kosakata. Penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia bisa melalui
empat cara (Imam Syafe;ie 1995:182) , yaitu dengan cara:
1. Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk
dan makna kata asing itu secara keseluruhan Contohnya
kata supermarket, plaza, mall, hotdog,
2. Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya
mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau cara penulisannya
disesuikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Kata-kata seperti pluralisasi,
akseptabilitas, maksimal, kado adalah contoh kata serapan secara adaptasi.
Kata-kata tersebut mengalami perubahan ejaan dari bahasa asalnya misalnya pluralization, acceptability (Inggris), maximaal (Belanda),
dan cadeu (Perancis).
3. Terjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil
konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata-kata seperti tumpang-tindih,
percepatan, proyek rintisan, dan uji coba adalah
kata-kata yang lahir dari karena proses penerjemahan dari bahasa Inggris overlap, acceleration,
pilot project, dan try out.
4. Kreasi
Kreasi terjadi apabila pemakai bahasa
hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa sumbernya, kemudian ia
mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Meskipun sekilas mirip penerjemahan,
namun cara terakhir ini memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk
fisik yang mirip seperti pada penerjemahan. Boleh saja kata yang dalam bahasa
aslinya ditulis dengan dua atau tiga kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya
satu kata saja. Misalnya berhasil guna (effective), ulang alik (shuttle),
dan suku cadang (spare parts).
Catatan:
Sebagai alat komunikasi, bahasa yang baik
adalah bahasa yang dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, pendapat,
atau sikap secara utuh dari pembicara atau penulisnya. Kenyataan, bahasa
Indonesia belum mampu mengungkapkan maksud, kunduran
truk (bahasa Jawa).
Terkait pernyataan tersebut, perlu
dijelaskan, bahwa bahasa bersifat arbitrer,
manasuka. Jadi, kalau belum ada kosakata yang pas untuk mengungkapkan
maksud, kunduran truk (bahasa Jawa) tersebut, ya, kata itulah
digunakan sebagai bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar